728x90

Custom Search

Kamis, 29 April 2010

Superkonduktor

Superkonduktor adalah fenomena yang terjadi pada material tertentu di mana hambatan listriknya menjadi nol bila dialiri arus listrik. Fenomena ini umumnya terjadi pada temperatur rendah.

Temperatur di mana sebuah material menjadi superkonduktor dinamakan critical temperature. Temperatur ini berbeda-beda untuk setiap material. Material pertama yang ditemukan efek superkonduktivitasnya adalah merkuri. Merkuri mempunyai critical temperature 4 Kelvin atau -269 derajat Celcius. Pada saat ini, suhu tertinggi suatu bahan superkonduktor adalah 138 Kelvin atau -135 derajat Celcius, yang terbuat dari bahan keramik dengan unsur-unsur Thalium, Merkuri, Copper, Barium, Calcium, dan Oxygen.

Untuk melakukan percobaan superkonduktivitasnya, maka bahan tersebut harus didinginkan, misalnya dengan menggunakan nitrogen cair yang mempunyai titik uap -196 derajat Celcius. Para peneliti bekerja terus untuk mencari bahan superkonduktor yang temperatur kritisnya sama dengan temperatur ruang, yaitu sekitar 20 derajat Celcius.

Keuntungan menggunakan superkonduktor adalah pertama, hampir tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Kedua, sirkuit tidak akan menjadi panas sehingga semakin banyak sirkuit yang bisa dikecilkan ukurannya per centimeter kubiknya. Ketiga, superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions. Jika kedua Josephson Junctions ini digabung dengan tepat, dapat digunakan untuk mendekteksi medan magnet yang sangat kecil.

Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam  material, termasuk unsur sederhana seperti "tin" dan aluminium, beberapa paduan logam atau alloys, beberapa semikonduktor didoping, dan beberapa senyawa keramik yang mengandung tembaga dan oksigen. Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan perak, atau dibanyak logam ferromagnetik.

Reblog this post [with Zemanta]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add a Comment

336x280